Selasa, 27 Desember 2011

Dunia Maya ''menjadi momok menakutkan bagi banyak orang tua''

Disis lain Kasus Dunia Maya ''menjadi momok menakutkan bagi banyak orang tua'' yang menghendaki adanya kebijakan-kebijakan yang mampu mengontrol penyalahgunaan media baru. Namun yang perlu juga diingat, internet bukan sekadar altematif media komunikasi baru, tetapi ia juga membentuk pola-pola komunikasi baru yang memiliki karakteristik berbeda dengan media lain. Pola-pola komunikasi yang hanya terdiri atas salah satu di antaranya dianggap konvensional dan membatasi komunikasi yang mungkin terjadi di antara personal Dengan dihilangkannya hambatan itu, maka intensitas dan kontinuitas proses komunikasi dapat meningkat Hal ini bisa menjadi anugerah atau musibah, tergantung pada tujuan proses komunikasi yang dilakukan. Dalam hal ini, unsur manusia memang menjadi penentu terhadap hasil dari penggunaan media virtual yang terjadi Seperti yang termaktub dalam teori uses and gratifications yang menyebutkan bahwa komunikan bersifat aktif dan secara sadar memilih koneksi yang dikehendakinya dalam berinteraksi di dunia maya. Adanya unsur-unsur di luar diri manusia yang memengaruhi tindakannya, termasuk akses terhadap teknologi serta informasi yang bebas, bertebaran di dalamnya. Polisi dan kementerian terkait bisa mengawasi modus-modus yang dicurigai berlangsung di dunia maya dan kemudian melakukan penindakan yang tegas. Menurut resolusi Majelis Umum PBB (dalam Megawangi, 2003), fungsi utama keluarga adalah "sebagai wahana untuk mendidik, mengasuh, dan menyosialisasikan anak, mengembangkan kemampuan seluruh anggotanya agar dapat menjalankan fungsinya di masyarakat dengan baik, serta memberikan kepuasan dan lingkungan yang sehat guna tercapainya keluarga sejahtera".
Isu ini memang dapat berkembang menjadi pro dan kontra yang sulit diurai solusinya. Di satu sisi, kasus Nova yang menjadi momok menakutkan bagi banyak orang tua yang menghendaki adanya kebijakan-kebijakan yang mampu mengontrol penyalahgunaan media baru. Sementara yang lain lebih menilai kasus ini sebagai konsekuensi dari perkembangan teknologi yang tak dibarengi dengan perkembangan mental manusianya. Semuanya itu tergantung dari perspektif melihat persoalan mengenai isu sosial ini.
Namun yang perlu juga diingat, internet bukan sekadar altematif media komunikasi baru, tetapi ia juga membentuk pola-pola komunikasi baru yang memiliki karakteristik berbeda dengan media lain. Pola-pola itu di antaranya sifat komunikasi bermedia berubah menjadi komunikasi yang interaktif. Sifat komunikasi tidak lagi selalu syn-chronorous, tetapi dapat pula bersifat asynchronorous. yaitu komunikasi melalui media internet dengan pengirim dan penyampai pesan dalam berinteraksi tidak berada pada kedudukan tempat dan waktu yang sama, tetapi pesan tetap sampai pada tujuan atau sasaran (penerima). Selain itu, jarak ruang dan waktu antara pengirim dan penerima pesan menjadi semakin tipis, serta konteks komunikasi berlangsung dalam dunia maya (virtual).


By '' SUGIARTO''

0 komentar:

Posting Komentar

Archive

Postingan Populer